KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “UKIRAN SUKU DAYAK KALIMANTAN.”
Makalah ini membahas tentang salah satu contoh seni rupa nusantara yang
ada di Indonesia yaitu “UKIRAN SUKU DAYAK KALIMANTAN” , dan kiranya makalah
ini dapat membantu kita untuk mengenal
lebih dalam SUKU DAYAK KALIMANTAN.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya
susun ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh kaarena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah saya ini.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang ikut berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita
semua. Ammiiin.
Pinrang,
01 November 2016
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………...…….……….………..iii
Daftar
Isi……………………………………….………………………………..……………………..iv
BAB I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang………………..………………………...………….......………………..….1
B.
Rumusan
Masalah………………………………………………………………..…….….1
C.
Tujuan
Penulisan……………………………………………………….…….…………....1
D.
Manfaat
Penulisan……………….………………………………….………….…….……1
BAB II
Pembahasan
1. Alat dan bahan serta
proses pembuatan Ukiran Suku Dayak Kalimantan………………………………………..………………….…...…….…2-3
2.
Motif-motif yang digunakan
dalam ukiran suku Dayak……………..3-5
BAB
III Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………6
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
terkenal dengan ukirannya dengan motif yang berbeda-beda dan salah satunya
Kalimantan. Kalimantan adalah salah satu kota yang dikenal dengan kekayaan
hutannya yang juga menjadi penghasil dari kayu terbesar.
Motif ukiran suku
Dayak pada dasarnya merupakan perpaduan antara suatu pola dasar yang memiliki
artinya masing-masing, kemudian dikreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa
motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian makna yang berarti.
B. Rumusan Masalah
1. Alat dan bahan beserta teknik/ proses yang digunakan dalam pembuatan ukiran suku
Dayak ?
2. Motif – motif yang digunakan dalam ukiran suku dayak ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:
1). Untuk mengetahui tentang alat dan bahan beserta teknik/
proses ukiran Suku Dayak Kalimantan
2). Untuk mengetahui motif-motif Ukiran Suku Dayak Kalimantan.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penulisan didalam makalah ini sebagai berikut:
Untuk memperluas wawasan pembaca mengenai tentang ukiran
suku Dayak Kalimantan agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang
ukiran Suku Dayak Kalimantan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Alat dan bahan serta proses pembuatan ukiran Suku Dayak
Kalimantan
Suku Dayak adalah
masyarakat nan hayati di hutan-hutan Kalimantan, motif ukirannya pun sering
mengambil bentuk alam, yaitu tumbuhan, satwa, serta bermacam-macam symbol
kepercayaan mereka. Mulai dari arsitektur bangunan rumah, peralatan rumah
tangga, hingaa perangkat kesenian termasuk ukiran, mengambil pola atau motif
alam. Motif ukiran nan biasa dibuat berbentuk pohon, bunga (bunga anggrek), dan
majemuk jenis hewan.
Lingkungan suku Dayak nan
hayati di hutan Kalimantan itu sendiri adalah satu karakteristik khas, akan
melahirkan pengamatan nan khas pula, sehingga saat diaplikasikan dalam ukiran,
akan sangat terlihat bagaimana khasnya ukiraan Kalimantan ini. Misalnya saja
saat mengambil ukiran bentuk kembang anggrek,tentu akan berbeda dengan ukiran
kembang anggrek dari Jepara dan Bali.
Berikut alat dan bahan
serta proses/langkah-langkah pembuatan ukiran Suku Dayak Kalimantan:
Ø Alat:
·
Pahat kuku, pahat ini
berjumlaah sekitar 20 batang dengan berbagai ukuraan, pahat ini digunakan untuk
memahat bagiaan-bagian yang melengkung.
·
Pahat lurus (pengancap)
berjumlah sekitar 10 batang dengan berbagai ukuran, pahat ini digunakan untuk
memahat bagian yang lurus.
·
Pahat Col/penatar berjumlah
4 batang, digunakan untuk meratakan
bagian dasar ukiran yang mencorak kedalam yang tidak dapaat dijangkau oleh
pahat lurus.
Ø Bahan:
·
Kayu sebagai bahan pokok:
Jenis kayu yang biasa dipakai oleh masyarakat suku Dayak yaitu kayu ulin.
·
Bahan penunjang yaitu:
bahan-bahan untuk finishing: cat, politer, tinner, amplas, clear, dan
lain-lain.
Ø Proses pembuatan:
Dalam
pembuatan motif-motif ukiran suku Dayak ini dikerjakan dengan penuh ketekunan
dan keulekan. Berikut langkah-langkah mengukir:
·
Awalnya motif itu digambar
dalam lembaran karton, lalu dijiblak ke permukaan kayu ulin yang akan di ukir.
·
proses mencongkel bagian
dasar di luar motif agar lebih dalam.
·
Proses membentuk pahatan pada motif batang,
daun dan bunganya.
·
Proses membentuk benangan/garis
pada motif batang, daun dan bunganya.
Membentuk garis pada
sekukan daun dan bunga.
·
Bentuk garis pada lekukan
daun dan bunga.
·
Proses terakhir,
merapikan/membersihkan bagian ukiran yang belum sempurna.
·
Kemudian mengamplas, setelah
itu pemberian warna sesuai yang diinginkan.
2.
Motif-motif yang digunkan dalam ukiran suku dayak
Banyak jenis ukiran bagi masyarakat Dayak
yang sering dijumpai, baik itu pada Lamin (rumah adat suku Dayak),
aksesoris-aksesoris yang dipakai pada saat upacara Adat Dayak, pakaian-pakaian
adat wanita dan pria dan ukiran juga sering dijaadikan sebagai seni pada tubuh
manusia dengan kata lain Tato.
Ukiran Dayak umumnya dijadikan sebaagai
icon dari masing-masing daerah satu dengan yang lainnya. Dayak Bahau, Dayak
Kenyah, Dayak Benua’q dan Tunjung, semuanya berbeda baik dari warna , bentuk
ukiran kemudian filosofi dari ukiran itu sendiri. Ukiran Dayak ini memiliki
nilai kultur yang kuat, dari arti yang selalu bercerita mengenai suku Dayak itu
sendiri, kemudian ukiran ini sendiri diciptakan sesuai tempat dan
penggunaannya.
Untuk rumah tinggal ukiran yang dipakai
sesuai dengan tema untuk rumah, rejeki yang baik, penjaga rumah. Untuk orang
yang sudah meninggalpun berbeda, biasa dibuat pada peti jenazah. Ukiran-ukiran
ini akan saya jelaskan sesuai dengan hasil dari narasumber yang saya dapatkan,
dan dari foto-foto dilapangan yang dapat saaya dokumentasikan, berikut beberapa
jenis ukiran Dayak Bahau:
1.
Ukiran Kawit ( Saling Berhubungan)
Ukiran ini melambangkan orang-orang Dayak
saling bersahabat, saling membantu satu sama lain, tidak ada permusuhan. Ukiran
ini sering kita jumpai pada list plank rumah, dinding rumah/ panggung
pesta adat dan pada perahu (sampan).
Ukiran Kawit (Kalu’ng
Kawit)
2.
Ukiran Burung Enggang (Tinga’ng)
Ukiran Burung Enggang ini
berhubungan dengan pakaian tari yang dipakai ketika menari. Dari topi,
bulu-bulu yang dipakai dibaju, sampai dengan Mandau. Ukiran ini memiliki arti
tersendiri bahwa Burung Enggang ini begitu dihargai dan dibanggakan oleh
masyarakat Dayak karena burung ini memiliki kepala dan mulut yang begitu kuat, kemudian
bulu yang begitu indah, badan yang besar dan berani. Inilah kenapa orang Dayak
sangat percaya dengan burung Enggang ini dijadikan sebagai icon dalam budaya
mereka. Dari kegagahan dan keberanian burung ini, begitulah masyarakat Dayak
dalam kesehariannya berani dengan keadaan dan berani ketika berada didalam
hutan.
Ukiran Manu’k Tingang
(Burung Enggang)
3.
Ukiran Naga
Ukiran ini melambangkan
bahwa orang-orang Dayak menghormati binatang langka ini sebagai binatang yang
kuat dan suci. Dengan bentuk dan kekuatannya, masyarakat Dayak percaya bahwa
Naga itu sendiri bisa menjaga mereka dari malapetaka, bencana alam dan
gangguan-gangguan dari luar wilayah mereka.
Ukiran Dayak (kalu’ng Maga)
4.
Ukiran Peng’lih (Muka Lebar)
Ukiran penglih melambangkan
kejayaan suku Dayak. Dan salah satunya adalah, berfungsi untuk mempengaruhi
musuh ketika sedang berperang. Ukiran ini sering dipakai untuk peti jenazah.
Ukiran Dayak (Ina’ang
Bara’ng)
5.
Talawang
Untuk talawan dari
Kalimantan ini, mereka memadukan warna kuning dengan cokelat pada bagian luar
dari talawang serta menampilkan unsur magis talawang berupa topeng. Bentuk
topeng sendiri diyakini mempunyai daya magis hingga menjadikan penyandang talawang kuat dan berani.
Talawang suku Dayak Kalimantan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapatkita simpulkan
bahwa Salah satu seni rupa nusantara yaitu ukiran suku Dayak Kalimantan merupakan
kota yang terkenal dengan penghasil kayu terbesar. Bukan hanya itu,
Kalimantan khususnya suku Dayak mempunyai motif-motif ukiran yang cantik dan
indah serta mempunyai makna-makna atau fungsi yang sangat berkaitan dengan
keaadaan masyarakatnya dan tentunya sangat dipercayai oleh masyarakat setempat.
Seperti:
·
ukiran kawit yang mempunyai arti/makna bahwa orang-orang Dayak saling bersahabat, saling membantu satu
sama lain, tidak ada permusuhan.
·
Ukiran burung Enggang yang mempunyai arti/makna bahwa masyarakat Dayak dalam kesehariannya berani dengan keadaan
dan berani ketika berada didalam hutan.
·
Ukiran naga mempunyai arti/makna bahwa Naga itu sendiri bisa menjaga mereka dari malapetaka,
bencana alam dan gangguan-gangguan dari luar wilayah mereka.
·
Ukiran peng’lih berfungsi untuk
mempengaruhi musuh ketika sedang berperang. Ukiran ini sering dipakai untuk
peti jenazah.
·
Ukiran Kalimantan yang diyakini
mempunyai daya magis hingga menjadikan penyandang talawang kuat dan berani.
Dalam pembuatan ukiran suku Dayak ini
dikerjakan dengan penuh ketekunan dan keulekan sehingga dapat menghasilkan
suatu ukiran yang baik dan berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar